Senin, 11 Mei 2015

Jenis Aquascape

Aneka Jenis Aquascape

Dalam dunia aquascape, terdapat berbagai macam jenis (style) yang sesuai dengan selera para aquascapist. Berikut adalah macam-macam jenis aquascape yang banyak digunakan.

Dutch Style
Ini adalah style yang dipakai sejak tahun 1930an, diperkenalkan oleh bangsa Belanda. Cirinya, tanaman yang digunakan antara 10-12 spesies. Dan susunan tanamannya cenderung bergerombol. Warna antara tanaman disusun sehingga serasi dengan tanaman sekitarnya. Perinsip utama di balik Dutch Style aquascape adalam mengunakan banyak jenis tanaman, terutama tanaman stem tidak lebih dari 10-12 jenis untuk membentuk susunan yang subur. Pengunaan tanaman stem di Dutch style adalah paling dominan dengan mengelompokan dan menanam dari belakang ke depan. Pemilihan jenis tanaman dengan ukuran berebeda, warna daun , texture sangat penting ketika menciptakan Dutch sytle aquascape






Nature Style
Mengutamakan kealamian dalam formasi, bisa menyerupai bentuk suatu taman, hutan. Dipopulerkan oleh Takashi Amano di tahun 1980an. 

Perinsip utama dalam menciptakan nature style adalah di dasarkan dari konsep kebun jepang Wabi Sabi, dan usaha untuk mereplikasi gambar dari alam Ide dan inspiraso boasanya datang dari pemandangan gunung, rerumputan, laut, etc. Tidak seperti Dutch Style, pengunaan driftwood dan rocks memaikan peran penting dalam menciptakan struktur dan point focus dari nature style. Pengunaan berbagai ukuran dan jenis dari satu tipe driftwood dan batu, aquascaper menyusun apa yang umum di sebut “hardscape”. Pengunaan Schooling fish di rekomendasi untuk menciptakaan keseimbangan hidup di dalam “Nature”. Umum nya nature style aquarium hanya berisi 3-5 jenis tanaman.
Dalam minggu2 pertama setup nature aquascape, sering kali kita mengadapi masalah algea, terkecuali penanaman awal sangat padat. Cara paling mudah untuk membasmi algea pada tahap awal adalah dengan algea eater seperti amano shrimp atau ottocinclus





Iwagumi Style
Yang paling utama dalam gaya aquascape ini, adalah susunan batu-batuan di dalamnya. Dipopulerkan oleh Takashi Amano juga. Ada empat buah jenis batuan dalam Iwagumi Style, yaitu Oyaishi, fukuishi, soeishi dan suteishi. Artikel lebih lengkap bisa baca disini: http://aquascapejakarta.com/the-iwagumi-style/







El Natural Style
Style ini lebih mengacu ke ekosistem asli untuk habitat penghuninya. 
Jika kamu sudah pernah membaca buku Ecology of the planted aquarium yang di tulis oleh diana walstad kemungkin kamu sudah mengetahui apa itu aliran el nautral.
Aliran el natural kemungkinan besar adalah aliran yang paling simple, murah dah mudah dalam seni berkebun di bawah air, Ide dibelakang tekhnik Diana, adalah kita dapat memciptakan aquarium tumbuhan dengan murah tampa mengorbankan banyak uang dan waktu di dalamnya. Umumnya tekhnik el natural mengunakan tanah(potting soil) dan gravel sebagai penganti substrate, tanaman dan ikan.
Di setup yang umum, Ganti air di lakukan beberapa bulan sekali dan tanaman digunakan sebagai filter biologis untuk membersihkan air, Karena tidak ada filter yang di gunakan, powerhead di butuhkan untuk menciptakan arus di aquarium. Kotoran ikan memproduksi nutrisi untuk tanaman tumbuh, jadi tidak perlu lagi adanya fertilasi dan co2 tambahan . Pencahayaan untuk el natural umumnya cukup renadah, lampu PL dengan 1-2 watt per gallon (0.4-0.6 watt / liter) atau pengunan cahaya matahari langsung juga cukup umum.
Salah satu kekurangan utama, adalah keterbatasan jenis tanaman dan ikan yang bisa kita pelihara. umumnya tanaman jenis stem di aquarium membutuhkan cahaya medium to high lightning dan membutuhkan level co2 dan nutrisi yang cukup tinggi. di luar itu beberapa jenis ikan juga membutuhkan air yang lebih bersih.









Collectoritis Style
Jenis ini adalah yang paling umum untuk para pemula aquascape. Tipe collector memakai berbagai macam jenis tanaman yang disusun sesuka hati. Saya pun pertama kali memakai gaya ini.


Aliran collectoritis sudah menjadi praktek umum di hobby aquarium saat ini, Aliran ini sangat simple dan tidak membutuhkan pengalaman atau usaha yang spesifik. Focus di belakangan collectoritis setup adalah menumbuhkan berbagai jenis tanaman dalam jumlah banyak. Di setup yang umum satu aquarium bisa mempunya jenis tanaman berkisar 15 atau lebih jenis species. Walaupun banyak variasi style ini berbeda dengan aliran dutch style. Seperti sebelum nya dibahas aliran dutch style mengunakan jenis stem yang di atur rapi dalam gerombolan. dimana aliran collctoritis bisa mempunyai aneka jenis tanaman dari stem, ferns, crypt, anubias moss, dan tidak di atur dengan cara tertentuMemiliki aquarium aliran collectoritis adalah latihan yang baik untuk pemula aquascape, selain itu juga berguna untuk orang yang mempunyai tanaman langka yang sedang di kembangbiakan untuk project aquascape berikut nya

Minggu, 10 Mei 2015

Apa itu aquascape? Apa bedanya dengan aquarium? Banyak orang yang bingung apa-sih bedanya? Pada dasarnya aquascape dan aquarium sama yaitu menggunakan wadah kotak yang terbuat dari kaca, acrylic ataupun bahan-bahan lain dengan berbagai ukuran dan ketebalan tertentu. Yang membedakan adalah penggunaan dari wadah itu sendiri. Aquarium lebih berfokus kepada ikan hias (ikan mas koki, arwana, dll) yang menjadi isinya, biasanya (ikan) berukuran sedang. Sedangkan aquascape fokus utamanya pada tanaman air, kayu, batu, karang dan benda-benda yang menjadi media tumbuh tanaman. Sedangkan ikan hanya menjadi pelengkap saja. Ikan yang digunakan biasanya berukuran kecil dan tidak merusak tanaman dan bukan predator.
Meskipun tujuan utama dari aquascaping adalah untuk menciptakan sebuah lanskap bawah air yang bagus, aspek teknis pemeliharaan tanaman air juga harus dipertimbangkan. Banyak faktor yang harus seimbang dalam sistem tertutup dari tangki akuarium untuk memastikan keberhasilan suatu aquascape. Ada 4 faktor utama dalam aquascape, yaitu lighting/pencahayaan (sebagai pengganti matahari untuk fotosintesis), co2 untuk tanaman (sebagai nourishment atau makanan bagi tanaman, terlalu banyak co2 bisa menyebabkan ikan sering mengapung ke permukaan dan mati), pupuk dasar dan pupukcair (sebagai nutrisi pada tanaman), dan filterisasi (membersihkan kotoran dan menjaga kualitas air). Selain 4 faktor diatas juga perlu diperhatikan temperatur dari air dijaga antara suhu 26°C – 28°C. Bila terlalu hangat/panas maka pertumbuhan alga akan banyak yang bisa menyebabkan tumbuhan dan ikan mati. Bila terlalu dingin akan membuat beberapa tipe ikan akan menjadi pasif. Selain temperatur, keasaman atau ph dari air harus dijaga antara 1 – 14, idealnya 7 (netral).
Jenis tanaman yang digunakan pada aquascape sangat bervariasi, mulai dari yang perawatan mudah seperti jenis moss dan anubias sampai yang perawatanya rumit. Untuk membuat landscape aquascape jenis tanaman biasanya dikelompokan menjadi 3, yaitu : foreground (tanaman yang ditaruh/ditanam dibagian depan atau bawah sebagai rumput/karpet), midground (ditanam ditengah-tengah), background (ditanam dibagian belakang, biasanya tanaman yang bisa tumbuh tinggi). Dan berdasarkan pencahayaan/lighting dibagi menjadi 3 juga, yaitu : lowlight, midlght dan highlight.
Untuk ikan atau fauna yang digunakan juga bervariasi, biasanya digunakan ikan-ikan kecil seperti neon tetra, cardinal, zebra, dll. Disamping itu juga ditaruh ikan/fauna yang bersifat cleaning service yang fungsinya sebagai pembersih alami di ekosistem aquascape. Diantaranya keong tanduk yang berfungsi memakan lumut, alga dan kotoran2 lainnya. Ikan cae, lae, dan udang red cherry juga berfungsi sebagai pembersih alami. Jangan banyak-banyak sesuaikan dengan ukuran aquascape. Dikuatirkan bila terlalu banyak akan memakan tanaman air yang ada bila alga dan lumut habis.
Dari penjelasan diatas dapat dilihat bahwa aquascape memanfaatkan tumbuhan air, batu dan kayu untuk membentuk suatu landscape yang indah dan berestetika dengan tambahan fauna (ikan, keong, udang) sebagai pedamping yang berfungsi untuk menseimbangkan ekosistem (membersihkan alga, lumut dan kotoran). Jadi apa sih aquascape itu? Dapat ditarik kesimpulan bahwa aquascape adalah suatu seni, seni mengatur tanaman air, karang, batu dan kayu (driftwood) agar terlihat alami dan indah dipandang dalam akuarium sehingga memberikan efek atau sensasi seperti berkebun di bawah air.